Kamis, 27 Januari 2011

Fakta Ilmiah Kadar Kesetian Cowok Menurut IQ- nya


Bagi anda kaum perempuan sebaiknya anda menyimak ulasan artikel ini.

Ketahui sebarapa besar kecerdasan pasangan anda maka anda dapat mengetahui sebarapa besar potensi kesetiaan pria.

Pria dengan tingkat intelegensia (IQ) tinggi memang pandai soal hitung-hitungan atau berbau ilmiah. Tapi untuk urusan berbohong pada pasangan, pria ber-IQ tinggi umumnya tidaklah mahir.
Para peneliti dari British University  di sebuah universitas di Inggris seperti yang dipublikasikan journal Social Psychology Quarterly mengungkapkan bahwa pria dengan IQ tinggi menjunjung tinggi perkawinan monogami dan cenderung setia ketimbang pria dengan IQ rendah.


Namun, dari hasil penelitian ini, hubungan antara moralitas seksual konvensional dan intelektualitas tidak tercermin pada wanita. Para peneliti tidak menemukan bukti bahwa wanita yang IQ-nya lebih tinggi memiliki sikap sama seperti pria cerdas dengan IQ tinggi. Pola-pola kesetiaan justru hanya ditemukan dalam diri pria yang diteliti oleh Dr. Satoshi Kanazawa dari London School of Economics pada jurnal yang dipublikasikan di ‘Psikologi Sosial Quarterly’ edisi Maret.

Dr Satoshi Kanazawa dari the London School of Economics and Political Science mengatakan sesuai dengan analis empiris, pria ber-IQ tinggi begitu menolak poligami dan lebih menjunjung monogami. Ia mengklaim, hubungan antara tingkat IQ dan monogami bertalian erat dengan perkembangan evolusi manusia modern.

Sebagai bagian dari studi, Dr. Kanazawa menganalisis dua survei utama AS yang dipastikan sikap sosial dan IQ dari ribuan remaja dan orang dewasa. Dia menyimpulkan: “Sebagai analisis empiris menunjukkan, pria yang lebih cerdas cenderung lebih monogami dan selalu menjunjung nilai eksklusivitas seksual dibandingkan dengan pria kurang cerdas alias ber-IQ rendah.” 

Dr. Kanazawa juga mengklaim, korelasi antara kecerdasan dan monogami pada pria memiliki asal-usul dalam perkembangan evolusioner. Menurutnya, eksklusivitas seksual adalah sebuah “evolusi novel” kualitas yang bermanfaat bagi orang-orang di zaman purba, yang diprogram untuk mengetahui tingkat kesetiaan seseorang.


Dunia modern tidak lagi menganugerahkan keuntungan evolusioner untuk orang-orang yang memiliki beberapa mitra seksual, tetapi hanya orang-orang cerdas yang mampu melepaskan beban psikologis spesies mereka dan mengadopsi cara-cara baru berperilaku. Berdasrkan studi ini “evolusi novel” merupakan kualitas yang lebih umum di kalangan orang-orang dari kecerdasan yang lebih tinggi.


Dr. Satoshi Kanazawa dari the London School of Economics and Political Science mengatakan sesuai dengan analis empiris, pria ber-IQ tinggi begitu menolak melakukan poligami dan lebih menjunjung monogami. Ia mengklaim, hubungan antara tingkat IQ dan monogami bertalian erat dengan perkembangan evolusi manusia modern.

Kanazawa menilai, Sexual exclusivity atau monogami merupakan bentuk "evolusi novel" yang memberikan sedikit manfaat pada pria yang digariskan sebagai mahluk yang cenderung berprilaku seksual sembarangan."Peradaban modern tak lagi memberikan keuntungan kepada pria untuk mendapatkan pasangan. Namun, hanya pria dengan IQ tinggi yang memiliki kerendahan hati untuk tidak berprilaku seksual secara sembarangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar